Ini contoh untuk Bab 4 di Karya Tulis Ilmiah.
Semoga bermanfaat :D
BAB 4
PEMBAHASAN
“PENGARUH
ROKOK BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN PELAJAR”
4.1
Deskripsi Kasus
Berdasarkan data dari angket yang kami peroleh maka
didapat hasil sebagai berikut:
No
|
Keterangan
|
Jumlah awal pemilih (orang)
|
Jumlah akhir pemilih (orang)
|
Hasil persentase (%)
|
1
|
Pelajar
yang tidak merokok:
·
Laki-laki
·
Permpuan
|
70
70
70
|
48
19
29
|
68,6
27,1
41,5
|
2
|
Pelajar
yang pernah merokok:
·
Laki-laki
·
Perempuan
|
70
70
70
|
5
4
1
|
7,1
5,7
1,4
|
3
|
Pelajar
yang merokok:
·
Laki-laki
·
Perempuan
|
70
70
70
|
17
17
-
|
24,3
24,3
-
|
4
|
Pelajar
tidak merokok karena:
·
Takut
·
Dilarang orang tua
·
Sudah mengerti efel rokok bagi
kesehatan
·
Tidak suka saja
|
48
48
48
48
|
2
3
30
13
|
4,2
6,2
62,5
27,1
|
5
|
Pelajar
pernah merokok karena:
·
Ikut-ikutan teman
·
Agar terlihat keren
·
Meniru orang tua
·
Iseng
·
Penghilang stress
|
5
5
5
5
5
|
2
1
-
-
2
|
40
20
-
-
40
|
6
|
Pelajar
merokok karena:
·
Ikut-ikutan teman
·
Agar terlihat keren
·
Meniru orang tua
·
Iseng
·
Penghilang stress
|
17
17
17
17
17
|
3
1
-
6
7
|
17,6
5,9
-
35,3
41,2
|
7
|
Pelajar
pernah merokok saat:
·
SD
·
SMP
·
SMA
|
-
5
5
|
-
3
2
|
-
60
40
|
8
|
Pelajar
mulai merokok sejak:
·
SD
·
SMP
·
SMA
|
17
17
17
|
3
7
7
|
17,6
41,2
41,2
|
9
|
Pelajar
yang diizinkan merokok oleh orang tua
|
70
|
12
|
17,1
|
10
|
Pelajar
yang belum diizinkan merokok oleh orang tua
|
70
|
5
|
7,2
|
11
|
Pelajar
yang tidak diizinkan merokok oleh orang tua
|
70
|
53
|
75,7
|
12
|
Ada
anggota keluarga yang merokok
|
70
|
53
|
75,7
|
13
|
Tidak
ada anggota keluarga yang merokok
|
70
|
17
|
24,3
|
14
|
Terdapat
larangan jelas untuk tidak merokok di sekitar lingkungan
|
70
|
20
|
28,6
|
15
|
Tidak
terdapat larangan jelas untuk tidak merokok di sekitar lingkungan
|
70
|
50
|
71,4
|
16
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa rokok memiliki dampak baik
|
70
|
1
|
1,4
|
17
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa rokok memiliki dampak buruk
|
70
|
55
|
78,6
|
18
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa rokok memiliki dampak baik dan buruk
|
70
|
14
|
20
|
19
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa rokok tidak memiliki dampak apapun
|
70
|
-
|
-
|
20
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa merokok itu berbahaya
|
70
|
68
|
97,1
|
21
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa merokok itu tidak berbahaya
|
70
|
2
|
2,9
|
22
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa rokok berbahaya bagi orang yang merokok
|
70
|
1
|
1,4
|
23
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa rokok berbahaya bagi orang di sekitar perokok
|
70
|
5
|
7.2
|
24
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa rokok berbahaya bagi orang yang merokok dan orang di
sekitar perokok
|
70
|
64
|
91,4
|
25
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa resiko terbesar rokok adalah bagi orang yang merokok
|
70
|
17
|
24,3
|
26
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa resiko terbesar rokok adalah bagi orang di sekitar
perokok
|
70
|
53
|
75,7
|
27
|
Pelajar
yang tahu penyebab buruk yang disebabkan karena merokok
|
70
|
64
|
91,4
|
28
|
Pelajar
yang tidak tahu penyebab buruk yang disebabkan karena merokok
|
70
|
6
|
8.6
|
29
|
Pelajar
yang pernah mendapat penyuluhan tentang rokok dan pengaruhnya bagi kesehatan
|
70
|
64
|
91,4
|
30
|
Pelajar
yang tidak pernah mendapat penyuluhan tentang rokok dan pengaruhnya bagi
kesehatan
|
70
|
6
|
8,6
|
31
|
Pelajar
yang pernah berpikir untuk berhenti merokok
|
17
|
14
|
82,4
|
32
|
Pelajar
yang tidak pernah berpikir untuk berhenti merokok
|
17
|
3
|
17,6
|
33
|
Pelajar
yang merasa menyesal karena telah atau sedang menjadi perokok
|
22
|
11
|
50
|
34
|
Pelajar
yang merasa tidak menyesal karena telah atau sedang menjadi perokok
|
22
|
4
|
18,2
|
35
|
Pelajar
yang merasa biasa saja karena telah atau sedang menjadi perokok
|
22
|
7
|
31,8
|
36
|
Pelajar
yang pernah terkena penyakit karena terpapar asap rokok:
·
Asma
·
Sesak nafas
·
Bronkhitis
·
Batuk
|
48
14
14
14
14
|
14
1
5
3
5
|
29,2
7,1
35,7
21,5
35,7
|
37
|
Pelajar
yang tidak pernah terkena penyakit karena terpapar asap rokok
|
48
|
34
|
70,8
|
38
|
Pelajar
yang pernah terkena penyakit karena merokok:
·
Asma
·
Sesak nafas
·
Batuk
·
Sakit dada
·
Batuk berdarah
|
22
7
7
7
7
7
|
7
1
1
2
2
1
|
31,8
14,3
14,3
28,55
28,55
14,3
|
39
|
Pelajar
yang tidak pernah terkena penyakit karena merokok
|
22
|
15
|
68,2
|
40
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa keadaan disaat hati sedang kesal atau marah atau
stress membuat seseorang merokok
|
70
|
29
|
41,4
|
41
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa keadaan disaat bosan atau iseng membuat seseorang
merokok
|
70
|
23
|
32,9
|
42
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa keadaan disaat melihat orang lain merokok membuat
seseorang merokok
|
70
|
4
|
5,7
|
43
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa karena penasaran membuat seseorang merokok
|
70
|
14
|
20
|
44
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa biasanya seseorang merokok di rumah
|
70
|
16
|
22,9
|
45
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa biasanya seseorang merokok di sekolah
|
70
|
1
|
1,4
|
46
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa biasanya seseorang merokok di toilet
|
70
|
1
|
1,4
|
47
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa biasanya seseorang merokok di tempat umum
|
70
|
21
|
30
|
48
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa biasanya seseorang merokok di tongkrongan
|
70
|
31
|
44,3
|
49
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa bahaya kesehatan yang akan ditimbulkan karena merokok
adalah asma
|
70
|
13
|
18,6
|
50
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa bahaya kesehatan yang akan ditimbulkan karena merokok
adalah penyakit jantung
|
70
|
7
|
10
|
51
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa bahaya kesehatan yang akan ditimbulkan karena merokok
adalah pikun
|
70
|
-
|
-
|
52
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa bahaya kesehatan yang akan ditimbulkan karena merokok
adalah kanker paru-paru
|
70
|
27
|
38,6
|
53
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa bahaya kesehatan yang akan ditimbulkan karena merokok
adalah TBC
|
70
|
3
|
4,2
|
54
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa bahaya kesehatan yang akan ditimbulkan karena merokok
adalah pengeroposan tulang
|
70
|
-
|
-
|
55
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa bahaya kesehatan yang akan ditimbulkan karena merokok
adalah kanker mulut
|
70
|
13
|
18,6
|
56
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa bahaya kesehatan yang akan ditimbulkan karena merokok
adalah batu ginjal
|
70
|
-
|
-
|
57
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa bahaya kesehatan yang akan ditimbulkan karena merokok
adalah impotensi
|
70
|
7
|
10
|
58
|
Pelajar
yang berpendapat bahwa merokok tidak menimbulkan bahaya kesehatan
|
70
|
-
|
-
|
59
|
Pelajar
yang merasa tenang saat merokok
|
22
|
7
|
31,8
|
60
|
Pelajar
yang merasa nikmat saat merokok
|
22
|
7
|
31,8
|
61
|
Pelajar
yang merasa pusing saat merokok
|
22
|
2
|
9,2
|
62
|
Pelajar
yang batuk saat merokok
|
22
|
1
|
4,5
|
63
|
Pelajar
yang merasa biasa saja saat merokok
|
22
|
5
|
22,7
|
64
|
Pelajar
yang merasa tenang saat menghirup asap rokok
|
48
|
-
|
-
|
65
|
Pelajar
yang merasa nikmat saat menghirup asap rokok
|
48
|
-
|
-
|
66
|
Pelajar
yang merasa pusing saat menghirup asap rokok
|
48
|
8
|
16,6
|
67
|
Pelajar
yang batuk saat menghirup asap rokok
|
48
|
26
|
54,2
|
68
|
Pelajar
yang merasa biasa saja saat menghirup asap rokok
|
48
|
14
|
29,2
|
69
|
Pelajar
yang merokok merasa ada hal yang berbeda saat tidak merokok selama sehari
|
17
|
4
|
23,5
|
70
|
Pelajar
yang merokok merasa bahwa mulutnya terasa asam saat tidak merokok selama
sehari
|
17
|
3
|
17,6
|
71
|
Pelajar
yang merokok merasa pusing saat tidak merokok selama sehari
|
17
|
1
|
5,9
|
72
|
Pelajar
yang merokok merasa biasa saja saat tidak merokok selama sehari
|
17
|
5
|
29,5
|
73
|
Pelajar
yang merokok merasa stress saat tidak merokok selama sehari
|
17
|
3
|
17,6
|
74
|
Pelajar
yang merokok merasa lemas saat tidak merokok selama sehari
|
17
|
1
|
5,9
|
Tabel
4.1
Jumlah persentase :
- 68,6% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak merokok, diantaranya 39,6% laki-laki dan 60,4 perempuan.
Persentase ini membuktikan bahwa mayoritas siswa
perempuan di SMA Negeri 18 Bandung tidak merokok.
- 7,1%pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung pernah merokok, diantaranya 5,7% laki-laki dan 1,4% perempuan.
Persentase ini membuktikan bahwa sedikit dari siswa
kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung yang pernah merokok dan dimayoritasi oleh siswa
laki-laki.
- 24,3% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung merokok, dan semua adalah laki-laki.
Persentase
ini membuktikan bahwa siswa kelas 11 yang merokok di SMA Negeri 18 Bandung
semuanya adalah siswa laki-laki.
- 44,2% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak merokok karena takut, 6,2% karena dilarang oleh orang tua, 62,55 karena sudah mengerti efek rokok bagi kesehatan, dan 27,1% karena tidak suka.
Persentase ini membuktikan alasan terbesar siswa dan
siswi kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak merokok dikarenakan sudah mengerti
efek rokok bagi kesehatan.
- 40% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung pernah merokok karena ikut-ikutan teman, 20% agar terlihat keren, dan 40% untuk penghilang stress.
Persentase ini membuktikan bahwa teman sangat
membawa pengaruh besar bagi diri seseorang. Jika seseorang tidak memiliki teman
yang dapat membangun dan menemani, maka telah terbukti seseorang akan lari
kepada suatu hal seperti rokok untuk alasan menghilangkan stress.
- 17,6% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung merokok karena ikut-ikutan teman, 5,9% agar terlihat keren, 35,3% karena iseng, dan 41,2 % untuk pengilang stress.
Persentase ini membuktikan bahwa rasa penasaran pun
dapat mempengaruhi seseorang untuk merokok.
- 60% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung yang pernah merokok, merokok saat SMP dan 40% disaat SMA.
Persentase ini membuktikan bahwa tidak ada pelajar
SMA Negeri 18 Bandung yang merokok disaat SD.
- 17,6% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung mulai merokok sejak SD, 41,2% sejak SMP, dan 41,2% sejak SMA.
Persentase ini membuktikan bahwa ada juga siswa yang
sudah merokok sejak SD dan meneruskan merokok hingga SMA.
- 17,1% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung diizinkan merokok oleh orangtuanya.
Persentase ini membuktikan bahwa masih ada orangtua
yang belium mengetahui dampak rokok, sehingga memperbolehkan anaknya untuk
merokok.
- 7,2% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung belum diizinkan oleh orangtuanya untuk merokok.
Persentase ini membuktikan bahwa hanya dengan
menunggu beberapa waktu lagi siswa diizinkan oleh orangtuanya untuk merokok.
- 75,7% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak diizinkan merokok oleh orangtuanya.
Persentase ini membuktikan bahwa mayoritas pelajar
kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak diizinkan oleh orangtuanya untuk merokok,
dan orangtua sangatlah membantu untuk menghindarkan pelajar dari rokok.
- 75,7% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung mendapati ada anggota keluarganya yang merokok.
Persentase ini membuktikan bahwa masih banyak
pelajar yang hidup dalam keluarga berisi
perokok dan harus terpaksa menjadi perokok pasif.
- 24,3% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak mendapati ada keluarganya yang merokok.
Persentase ini membuktikan sangat sedikit jumlah
pelajar yang tidak menjadi perokok pasif.
- 28,6 % pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung mendapati larangan jelas untuk tidak merokok.
Persentase ini membuktikan bahwa sedikitnya sudah
terdapat larangan jelas untuk tidak merokok di daerah sekitar pelajar.
- 71,4% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak mendapati larangan jelas untuk tidak merokok.
Persentase ini membuktikan bahwa masih kurangnya
larangan untuk tidak merokok di lingkungan sekitar pelajar.
- 1,4% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa rokok memiliki dampak baik.
Persentase ini membuktikan bahwa masih ada pelajar
yang belum mengetahui dampak buruk dari merokok.
- 78,6% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa rokok memiliki dampak buruk.
Persentase ini membuktikan bahwa sudah banyak
pelajar yang mengetahui dampak buruk dari merokok.
- 20% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa rokok memiliki dampak baik dan buruk.
Persentase ini membuktikan bahwa ada pelajar yang
melihat dampak rokok dari dua sisi.
Tidak
ada pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung yang berpendapat bahwa rokok tidak
memiliki dampak apapun.- 97,1% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa merokok itu berbahaya.
Persentase
ini membuktikan bahwa hampir semua pelajar sudah mengetahui bahwa rokok itu
amat berbahaya.
- 2,9% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa merokok itu tidak berbahaya.
Persentase ini membuktikan bahwa masih ada sedikit
pelajar yang belum mengetahui bahwa rokok itu berbahaya.
- 1,4% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa rokok hanya berbahaya bagi orang yang merokok saja.
Persentase ini membuktikan bahwa sedikitnya masih
ada pelajar yang belum mengetahui jelas bagi siapa saja bahaya rokok.
- 7,2% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa rokok hanya berbahaya bagi orang di sekitar perokok.
Persentase ini membuktikan bahwa sedikitnya masih
ada pelajar yang belum mengetahui jelas bagi siapa saja bahaya rokok.
- 91,45 pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa rokok berbahaya bagi perokok dan orang di sekitarnya.
Persentase ini membuktikan bahwa sudah banyak
pelajar yang mengetahui bagi siapa saja bahaya dari rokok.
- 24,3% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa resiko terbesar rokok adalah bagi orang yang merokok.
Persentase ini membuktikan bahwa masih ada pelajar
yang keliru dengan kepada siapa resiko terbesar rokok.
- 75,7% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa resiko terbesar rokok adalah bagi orang di sekitar perokok.
Persentase ini membuktikan bahwa sudah banyak
pelajar yang mengetahui kepada siapa resiko terbesar dari rokok.
- 91,4% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tahu penyebab buruk yang disebabkan karena merokok.
Persentase ini membuktikan bahwa hampir semua
pelajar telah mengetahui penyebab buruk yang disebabkan karena merokok.
- 8,6% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak tahu penyebab buruk yang disebabkan karena merokok.
Persentase ini membuktikan bahwa sedikit dari
pelajar tidak mengetahui penyebab buruk yang disebabkan karena merokok.
- 91,4% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung pernah mendapat penyuluhan tentang rokok dan pengaruhnya bagi kesehatan.
Persentase ini membuktikan bahwa sudah banyak
pelajar yang pernah mendapat penyuluhan.
- 8,6% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak pernah mendapat penyuluhan tentang rokok dan pengaruhnya bagi kesehatan.
Persentase ini membuktikan bahwa sedikitnya masih
ada pelajar yang tidak pernah mendapat penyuluhan.
- 82,4% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung yang merokok, pernah berpikir untuk berhenti merokok.
- 17,6% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung yang merokok, tidak pernah berpikir untuk berhenti merokok.
Persentase ini membuktikan bahwa sedikitnya ada
pelajar yang tidak berkeinginan untuk berhenti merokok.
- 50% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung menyesal karena telah menjadi perokok.
Persentase ini membuktikan bahwa setelah merokok
mayoritas orang akan menyesal karena telah merokok.
- 18,2% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak menyesal karena telah menjadi perokok.
Persentase ini membuktikan bahwa masih ada saja
pelajar yang tidak sadar akan apa yang telah ia lakukan.
- 31,8% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung merasa biasa saja karena telah menjadi perokok.
Persentase ini membuktikan bahwa cukup banyak
seseorang yang merokok merasa biasa saja karena telah merokok.
- 29,2% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung terkena penyakit karena terpapar asap rokok. Diantaranya 7,1% terkena asma, 35,7% sesak nafas, 21,5% bronkhitis, dan 35,7% batuk.
Persentase ini membuktikan bahwa cukup banyak
pelajar yang terserang penyakit hanya karena terpapar asap rokok, dan penyakit
yang banyak dialami adalah asma dan batuk.
- 70,8% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak terkena penyakit karena terpapar asap rokok.
Persentase ini membuktikan bahwa masih lebih banyak
siswa yang tidak terserang penyakit karena terpapar asap rokok.
- 31,8% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung pernah terkena penyakit karena merokok. Diantaranya 14,3% terkena asma, 14.3%sesak nafas, 28,55% batuk, 28,55% sakit dada, dan 14,3% batuk berdarah.
Persentase ini membuktikan bahwa ada pelajar yang
terserang penyakit karena merokok, dan penyakit yang banyak dialami adalah
batuk dan sakit dada.
- 68,2% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak pernah terkena penyakit karena merokok.
Persentase ini membuktikan bahwa banyak pelajar yang
tidak terkena penyakit walaupun ia merokok.
- 41,4% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa keadaan disaat hati sedang kesal atau marah atau stress membuat seseorang merokok, dan ini merupakan persentase tertinggi dari alasan lainnya.
Persentase ini membuktikan bahwa keadaan hati
seseorang mempengaruhi keinginannya untuk merokok.
- 44,3% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa rata-rata seseorang merokok di tempat tongkrongan, dan ini merupakan persentase tertinggi dari tempat lainnya.
Persentase ini membuktikan bahwa seseorang lebih
sering merokok di tempar tongkrongan.
- 38,6% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa penyakit terbesar yang disebabkan merokok adalah kanker paru-paru, dan ini merupakan persentase tertinggi dari penyakit lainnya.
Persentase ini membuktikan bahwa sudah banyak
pelajar yang mengetahui jelas penyakit yang disebabkan karena merokok.
- 31,8% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung merasa tenang dan nikmat saat merokok, dan ini merupakan persentase tertinggi dari pilihan lainnya.
Persentase ini membutkikan bahwa rasa tenang dan
nikmat merupakan dampak baik dari merokok.
- 54,2% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung batuk disaat menghirup asap rokok, dan ini merupakan persentase tertinggi dari pilihan lainnya.
Persentase ini membuktikan bahwa, mayoritas pelajar
yang menjadi perokok pasif akan batuk saat menghirup asap rokok.
- 29,55 pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung yang merokok, merasa biasa saja saat tidak merokok selama sehari, dan ini merupakan persentase tertinggi dari pilihan lainnya.
Persentase
ini membuktikan bahwa sebenarnya perasaan atau keadaan saat merokok dan tidak
merokok itu sama saja.
4.2 Analisis kasus
Pada penelitian “Pengaruh
Rokok Bagi Lingkungan dan Kesehatan Pelajar” terhadap pelajar
kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung ini, kami dapati
bahwa lebih banyak siswa yang
tidak merokok daripada siswa yang merokok, dan siswa yang merokok semuanya
adalah siswa laki-laki. Hal ini sesuai dengan fakta dan penelitian lain yang
telah dilakukan mendapat hasil bahwa mayoritas perokok aktif di dunia adalah
laki-laki.Dari pembahasan tersebut maka kami mendapat fakta-fakta berikut:
A.
Faktor yang
mempengaruhi perilaku merokok terhadap remaja
Perilaku
adalah segala tindakan yang dilakukan oleh manusia yang mencakup kegiatan
motorik dan juga aktifitas atau kegiatan yang bersifat praktis.
Menurut Tomkinds
(1991) ada 4 tipe perilaku merokok sebagai berikut:
1.
Tipe perokok yang
dipengaruhi oleh perasaan positif.
Dengan merokok, seseorang merasakan penambahan rasa
yang positif ditambahkan ada 3 sub tipe ini yakni :
· Merokok hanya untuk
menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok
setelah minum kopi atau makan.
·
Merokok hanya
dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.
·
Kenikmatan yang
diperoleh dengan memegang rokok.
2.
Perilaku merokok yang
dipengaruhi oleh perasaan negatif.
Banyak orang yang
menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif. Misalnya bila ia marah,
cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok
bila perasaan tidak enak terjadi sehingga terhindar dari perasaan yang lebih
tidak enak.
3.
Perilaku merokok yang
adiktif.
Mereka yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok
yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang diisapnya berkurang.
Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok walau tengah malam
sekalipun, karena ia khawatir kalau rokok tidak tersedia setiap saat ia
menginginkannya.
4.
Perilaku merokok yang
sudah menjadi kebiasaan.
Mereka menggunakan
rokok sama sekali merupakan suatu perilaku yang sudah bersifat otomatis, sering
kali tanpa dipikirkan dan tanpa disadari ia menghidupan api rokoknya, bila
rokok yang terdahulu telah benar-benar habis.
Tempat merokok juga mencerminkan pola perilaku
merokok. Berdasarkan tempat dimana seseorang menghisap rokok, maka dapat
digolongkan atas :
1.
Merokok di tempat-tempat
umum atau ruang publik:
·
Kelompok homogen
(sama-sama perokok), secara bergerombol mereka menikmati kebiasaannya. Umumnya
mereka masih menghargai orang lain karena itu, mereka menempatkan diri di smoking area.
·
Kelompok yang
heteroik (merokok di tengah orang-orang lain yang tidak merokok seperti anak
kecil, orang jompo, orang sakit dan lain-lain).
2.
Merokok di tempat-tempat
yang bersifat pribadi:
·
Kamar tidur pribadi
Perokok yang memilih tempat seperti ini sebagai tempat
merokok digolongkan kepada individu yang kurang menjaga kebersihan diri, penuh
dengan rasa gelisah yang mencekam.
·
Toilet.
Perokok jenis ini suka digolongkan sebagai orang yang
suka berfantasi.
Di
Indonesia, kebanyakan anak-anak remaja mulai merokok karena kemauan sendiri,
melihat teman-temannya merokok, dan diajari atau dipaksa merokok oleh teman-temannya.
Merokok pada remaja karena kemauan sendiri disebabkan oleh keinginan menunjukkan
bahwa dirinya telah dewasa. Umumnya mereka mulai dari perokok pasif (menghisap
asap rokok orang lain yang merokok) lantas menjadi perokok aktif.
Ada
beberapa hal yang menjadi faktor penyebab dan yang mempengaruhi remaja memiliki
perilaku rokok.
1. Alasan remaja merokok.
Begitu banyak sebab atau alasan yang disampaikan oleh
remaja mengapa dia melakukan aktivitas merokok. Sebagian besar remaja melakukan
aktivitas merokok karena ia ingin terkesan dewasa, dan gagah.
2.
Faktor pendorong
remaja mulai melakukan aktivitas merokok.
·
Rasa ingin tahu
sampai ketergantungan.
·
Untuk meningkatkan
kesan diri.
·
Adanya stress atau
konflik batin atau masalah yang sulit diselesaikan.
·
Dorongan sosial dan
dari lingkungan yang mendesak remaja untuk merokok atau kalau tidak merokok
dianggap tidak solider dengan lingkungan sosialnya.
·
Ketidaktahuan akibat
bahaya merokok.
3. Lingkungan yang dapat mempengaruhi individu untuk
merokok.
Faktor penyebab remaja merokok biasanya dari
faktor lingkungan. Faktor lingkungan bisa saja dari faktor keluarga, tempat
tinggal, atau bahkan lingkungan pergaulan. Seperti yang disampaikan oleh Darvil
dan Powell, bahwa remaja cenderung merokok karena memiliki teman-teman atau
keluarga yang merokok.
B.
Bahaya
rokok secara umum:
·
Penyakit
jantung.
Rokok menimbulkan aterosklerosis atau terjadi
pengerasan pada pembuluh darah. Kondisi ini merupakan penumpukan zat lemak di
arteri, lemak dan plak memblok aliran darah dan membuat penyempitan pembuluh
darah. Hal ini menyebabkan penyakit jantung. Jantung harus bekerja lebih keras
dn tekanan ekstra dapat menyebabkan angina atau nyeri dada.
Jika satu arteri atau lebih menjadi
benar-benar terblokir, serangan jantung bisa terjadi. Semakin banyak rokok yang
dihisap dan semakin lama seseorang merokok, semakin besar kesempatannya
mengembangkan penyakit jantung atau menderita serangan jantung.
·
Penyakit
paru-paru.
Risiko terkena pneumonia, emfisema dan
bronkitis kronis meningkat karena merokok. Penyakit ini sering disebut sebagai
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).Penyakit paru-paru ini dapat berlangsung
dan bertambah buruk dari waktu ke waktu sampai orang tersebut akhirnya
meninggal karena kondisi tersebut. Orang-orang berumur 40 tahun bisa
mendapatkan emfisema atau bronkitis, tapi gejala biasanya akan jauh lebih buruk
di kemudian hari.
·
Kanker.
Kanker paru-paru sudah lama dikaitkan dengan
bahaya rokok yang juga dapat menyebabkan kanker lain seperti dari mulut, kotak
suara atau laring, tenggorokan dan kerongkongan. Merokok juga dikaitkan dengan
kanker ginjal, kandung kemih, perut pankreas, leher rahim dan leukimia.
·
Diabetes.
Merokok meningkatkan resiko terjadinya
diabetes. Rokok juga bisa menyebabkan komplikasi dari diabetes, seperti
penyakit mata, penyakit jantung, stroke, penyakit pembuluh darah, penyakit
ginjal dan masalah kaki.
·
Impotensi.
Rokok merupakan faktor resiko utama untuk penyakit
pembuluh darah perifer yang mempersempit pembuluh darah dan membawa darah ke
seluruh bagian tubuh. Pembuluh darah ke penis kemungkinan juga akan terpengaruh
karena merupakan pembuluh darah yg kecil dan dapat mengakibatkan disfungsi
ereksi atau impoten.
·
Kebutaan.
Seorang yang merokok menimbulkan meningkatnya
resiko degenerasi makula yaitu penyebab kebutaan yang dialami orang tua. Dalam
setudi yg diterbitkan dalam Archives of
Ophthalmology pada tahun 2007 menemukan yaitu orang merokok empat kali
lebih mungkin dibanding orang yang bukan perokok untuk mengembangkan degenerasi
makula, yg merusak makula, pusat retina, dan menghancurkan penglihatan sentral
tajam.
·
Kesulitan
bernafas dengan normal.
Tar pada bahaya
asap rokok masuk melalui
kerongkongan dan masuk melalui aliran darah. Kemudian pembuluh darah menuju
alat pernafasan dan mulai meracuni pernafasan hingga menyebabkan kesulitan
untuk bernafas dengan normal.
·
Menyebabkan
dada terasa berat dan nyeri.
Jika asap rokok sudah memenuhi ruangan
pernafasan maka, dalam hitungan detik akan melekat dan mengiritasi dinding alat
pernafasan yang menyebabkan dada terasa berat dan nyeri.
·
Mudah
lelah karena dehidrasi.
Tubuh yang sudah di penuhi asap rokok maka
tar akan mengambil alih menguasai keadaan di dalam sistem pernafasan dan aliran
darah. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh menjadi cepat
lelah.
Tubuh yang telah terkontiminasi tar dari asap
rokok selama bertahun tahun akan menyebabkan tubuh dalam keadaan dehidrasi,
sehingga organ tubuh selalu bekerja keras dan kelelahan.
·
Menurunkan
kekebalan tubuh.
Tar yang ada pada rokok dapat mengacaukan
sistem metabolisme dan menurunkan kekebalan tubuh, sehingga dapat mempercepat
tubuh menjadi mudah lelah dan jatuh sakit.
·
Menurunkan
kualitas sperma pada laki-laki.
Pria yang bertahun-tahun merokok akan
mengalami penurunan kualitas sperma. Sperma tidak kental dan tidak mampu
membuahi sel telur yang matang secara normal.
·
Menyebabkan
asam lambung naik.
Tar dapat menyebabkan asam lambung naik karena asap rokok dapat
mengiritasi dinding lambung dan menyebabkan lambung teras nyeri dan mual.
·
Penuaan
dini.
Asap rokok bersifat merusak dan menyerap
kolagen dibawah kulit dan memicu timbulnya garis halus sekitar mata dan bibir.
Jika berlanjut selama betahun-tahun pada wanita yang perokok aktif akhirnya
akan membuat aura wajah terlihat lebih tua dan banyak kerutan ketika tertawa.
C. Bahaya bagi ibu hamil dan janin:
Asap rokok lebih berbahaya bagi ibu hamil dan
janin yang dikandungnya. Akibat dari asap rokok tersebut antara lain :
·
Mengganggu keseimbangan hormon esterogen pada wanita.
Asap rokok mampu mengendalikan hormon
esterogen pada wanita yang menyebabkan haid tidak lancar dan kesulitan untuk
tidur malam.
·
Gangguan
kesuburan sel telur.
Asap rokok dapat menggagalkan proses
pembuahan karena sel telur yang telah matang dan siap dibuahi tiba tiba hancur
atau mati karena teracuni tar.
·
Menyebabkan
hamil muda keguguran.
Tar pada asap rokok mampu menembus jaringan
organ tubuh janin yang baru akan terbentuk. Lalu mengikat jaringannya dengan
racun yang mampu mengahncurkannya menjadi darah kembali.
·
Keguguran
pada janin yang dikandung.
·
Kematian
janin di dalam kandungan
Pada ibu hamil yang masih aktif merokok, tar
pada asap rokok dapat menghambat dan menyumbat pergerakan serta
pernafasan bayi melalui plasenta secara bersamaan, Jika ini terus berkelanjutan
bayi akan mengalami ketegangan, mengejan lalu pergerakan pun terhenti. Bayi
akan gugur dalam kandungan yang sudah dipenuhi tar yang bercampur dengan bahaya
nikotin dan zat lainnya
seperti acetol, karbon monoksida dan lain lain.
·
Pendarahan
pada plasenta dan terjadi pembesaran lebih dari 30%.
·
Berat
badan janin berkurang sekitar 20%-30% dari normal.
·
Bayi
lahir prematur dalam keadaan kesehatan yang tidak stabil.
Tar dapat memasuki plasenta dan meracuni
tubuh bayi yang telah usianya cukup tua sekitar 7 bulan. Racun tar memaksa dan
memberi mendorong bayi secara bertahap untuk membentuk pergerakan yang lebih
sering disebut kontraksi rahim. Jika racun telah masuk pada rahim secara
keseluruhan maka bayi akan lahir lebih awal.
·
Bayi
lahir cacat.
Bahaya tar rokok bisa meracuni tubuh janin
dan menggagalkan pertumbuhan organ yang belum sempurna hingga, bayi mengalami
kecacatan ketika dilahirkan.
D. Bahaya bagi bayi:
Asap rokok lebih berbahaya jika dihirup oleh
bayi. Akibat dari
asap rokok tersebut antara lain:
·
Mengalami
gangguan dan penyakit pernafasan.
·
Terganggunya
perkembangan kecerdasan anak, baik motorik maupun kognitif.
·
Terjangkit
penyakit telinga.
·
Bisa
meningkatkan resiko penyakit leukimia sebanyak dua kali lipat.
·
Meningkatkan
resiko kanker otak hingga 22%.
·
Bayi
akan mudah lelah karena oksigen yang tidak terserap sempurna.
·
Sindrom
kematian secara mendadak.
E. Bahaya bagi usia remaja:
Merokok itu jelas merugikan kesehatan, namun
selain itu ada kerugian lainnya, yakni masalah ekonomi. Para pelajar pada
umumnya adalah orang-orang yang masih tergantung secara ekonomi kepada orang
tua. Hal ini tentu saja akan menambah berat beban yang harus ditanggung orang
tua. Terlebih saat ini banyak juga wanita dan remaja putri yang merokok. Pada
kesehatan, ini dampak diantaranya:
·
Dapat menyebabkan batuk yang tidak kunjung sembuh.
Tar pada asap rokok dapat menyebabkan
racunnya mengendap pada tenggorokan dan jaringan par- paru hingga menyebabkan
penyumbatan pembuluh darah. Kemudian akan mengakibatkan batuk-batuk yang
tak kunjung sembuh dan dada sangat nyeri.
·
Rambut
bau dan kotor.
·
Efek
terhadap otak dan kejiwaan, ketagihan, dan kecemasan.
Jika asap rokok telah memenuhi jaringan otak
berarti akan menghambat aliran darah kearah otak. Kondisi ini akan menyebabkan
otak tidak mampu lagi menganalisa informasi dengan baik dan akan mengalami
kesulitan dalam mengingat sesuatu dalam jangka panjang.
·
Mata
berair, kebutaan, dan katarak.
Asap rokok dapat melekat dan mengiritasi pada
permukaan lensa mata dan membuatnya menjadi keruh dan lensa mata mempunyai
kesulitan dalam menangkap cahaya dengan baik.
·
Penurunan
indera penciuman dan mudah flu.
·
Merusak
dan mengotori gigi.
·
Kanker
mulut, kanker tenggorokan, kanker laring.
·
Bau
mulut dan gigi berwarna keruh.
Bagi perokok aktif sisa tar yang terdapat
pada asap rokok cenderung melekat pada enamel gigi dan sanggup merusak enamel
hingga kedalam dan menyebabkan gigi terlihat keruh dan kuning.
·
Kulit
rusak dan keriput.
Racun yang ada pada tar rokok mampu menyerap
minyak alami yang ada di dalam kulit dan merusak jaringan dan fungsi kolagen secara bertahap. Jika hal ini terus
berlanjut hingga berbulan-bulan, maka kulit akan terlihat kusam dan nampak tua.
·
Gangguan
sirkulasi darah.
·
Kanker
paru-paru.
Asap rokok yang telah masuk lewat pembuluh
darah menuju paru paru dapat mengiritasi dan mengendap di dalam paru-paru.
Sehingga paru paru keracunan dan memicu tumbulnya sel kanker.
·
Menyebabkan
asthma.
·
Serangan
jantung dan stroke.
Asap rokok yang telah memasuki pembuluh darah
kea rah jantung dapat mengiritasi dinding jantung dan menghambat jantung
untuk memompa darah dengan cepat. Jika terus menuerus terjadi keadaan ini dapat
memicu serangan jantung mendadak.
Asap rokok dapat meningkatkan darah tinggi dan memicu serangan stroke mendadak karena tar telah merusak pembuluh
darah ke arah jantung dan jaringan otak secara bersamaan.
·
Kanker
hati.
Hati
sangat berperan dalam mengendalikan racun dalam tubuh agar bisa keluar dari
tubuh lewat keringat dan urin. Tetapi jika racun tar telah masuk menguasai
jaringan hati maka, hati tidak mampu lagi menyaring tar yang memiliki kemampuan
menghambat kinerja pembuluh darah pada hati yang dapat memicu tumbuhnya sel
kanker.
·
Kanker
darah (leukimia) dan gangguan ginjal.
·
Radang
usus, kanker usus, dan pankreas.
·
Osteoporosis.
·
Sakit
saat menstruasi dan menopause dini.
·
Kanker
serviks pada perempuan.
·
Impotensi
pada laki-laki
Bahaya tar rokok dapat menghambat daya tahan
ereksi dan merusak pembuluh darah sekitar alat kelamin yang menyebabkan hormon
pria tidak mempunyai kemampuan lagi untuk mempertahankan ereksi dan ejakulasi
secara normal. Pria akan mudah mengalami kelelahan sebelum mampu mempertahankan
libido normalnya.
·
Diabetes
melitus.
·
Trombosit
sulit berkembang.
·
Penurunan
sistem kekebalan tubuh
Tar
yang ada pada rokok dapat mengacaukan sistem metabolisme dan menurunkan
kekebalan tubuh sehingga, dapat mempercepat tubuh menjadi mudah lelah dan jatuh
sakit.
·
Kanker testis pada pria.
Pria yang kecanduan merokok akan beresiko
terserang kanker testis karena tar pada rokok mampu merusak jaringan otot dan
pembuluh darah disekitar testis.
·
Menyebabkan
munculnya penyakit bronkitis.
Bronkitis selalu dikaitkan kemunculannya karena infeksi
dan peradangan pada saluran pernafasan karena plak dari tar selama bertahun
tahun.
Untuk penjelasan, tujuan, dan manfaat karya tulis bisa dilihat di link ini KARYA TULIS ILMIAH
Untuk sistematika penulisan dan contoh karya tulis ilmiah bisa dilihat di link ini SISTEMATIKA
Untuk contoh angket bisa dilihat di link ini ANGKET
Tidak ada komentar:
Posting Komentar