Sabtu, 01 April 2017

Contoh Bab 4 untuk Karya Tulis Ilmiah

Ini contoh untuk Bab 4 di Karya Tulis Ilmiah.
Semoga bermanfaat :D



BAB 4
PEMBAHASAN
“PENGARUH ROKOK BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN PELAJAR”
4.1 Deskripsi Kasus
            Berdasarkan data dari angket yang kami peroleh maka didapat hasil sebagai berikut:


No

Keterangan
Jumlah awal pemilih (orang)
Jumlah  akhir pemilih (orang)
Hasil persentase (%)
1
Pelajar yang tidak merokok:
·         Laki-laki
·         Permpuan
70
70
70
48
19
29
68,6
27,1
41,5
2
Pelajar yang pernah merokok:
·         Laki-laki
·         Perempuan
70
70
70
5
4
1
7,1
5,7
1,4
3
Pelajar yang merokok:
·         Laki-laki
·         Perempuan
70
70
70
17
17
-
24,3
24,3
-
4
Pelajar tidak merokok karena:
·         Takut
·         Dilarang orang tua
·         Sudah mengerti efel rokok bagi kesehatan
·         Tidak suka saja

48
48
48

48

2
3
30

13

4,2
6,2
62,5

27,1
5
Pelajar pernah merokok karena:
·         Ikut-ikutan teman
·         Agar terlihat keren
·         Meniru orang tua
·         Iseng
·         Penghilang stress

5
5
5
5
5

2
1
-
-
2

40
20
-
-
40
6
Pelajar merokok karena:
·         Ikut-ikutan teman
·         Agar terlihat keren
·         Meniru orang tua
·         Iseng
·         Penghilang stress

17
17
17
17
17

3
1
-
6
7

17,6
5,9
-
35,3
41,2
7
Pelajar pernah merokok saat:
·         SD
·         SMP
·         SMA

-
5
5

-
3
2

-
60
40
8
Pelajar mulai merokok sejak:
·         SD
·         SMP
·         SMA

17
17
17

3
7
7

17,6
41,2
41,2
9
Pelajar yang diizinkan merokok oleh orang tua
70
12
17,1
10
Pelajar yang belum diizinkan merokok oleh orang tua
70
5
7,2
11
Pelajar yang tidak diizinkan merokok oleh orang tua
70
53
75,7
12
Ada anggota keluarga yang merokok
70
53
75,7
13
Tidak ada anggota keluarga yang merokok
70
17
24,3
14
Terdapat larangan jelas untuk tidak merokok di sekitar lingkungan
70
20
28,6
15
Tidak terdapat larangan jelas untuk tidak merokok di sekitar lingkungan
70
50
71,4
16
Pelajar yang berpendapat bahwa rokok memiliki dampak baik
70
1
1,4
17
Pelajar yang berpendapat bahwa rokok memiliki dampak buruk
70
55
78,6
18
Pelajar yang berpendapat bahwa rokok memiliki dampak baik dan buruk
70
14
20
19
Pelajar yang berpendapat bahwa rokok tidak memiliki dampak apapun
70
-
-
20
Pelajar yang berpendapat bahwa merokok itu berbahaya
70
68
97,1
21
Pelajar yang berpendapat bahwa merokok itu tidak berbahaya
70
2
2,9
22
Pelajar yang berpendapat bahwa rokok berbahaya bagi orang yang merokok
70
1
1,4
23
Pelajar yang berpendapat bahwa rokok berbahaya bagi orang di sekitar perokok
70
5
7.2
24
Pelajar yang berpendapat bahwa rokok berbahaya bagi orang yang merokok dan orang di sekitar perokok
70
64
91,4
25
Pelajar yang berpendapat bahwa resiko terbesar rokok adalah bagi orang yang merokok
70
17
24,3
26
Pelajar yang berpendapat bahwa resiko terbesar rokok adalah bagi orang di sekitar perokok
70
53
75,7
27
Pelajar yang tahu penyebab buruk yang disebabkan karena merokok
70
64
91,4
28
Pelajar yang tidak tahu penyebab buruk yang disebabkan karena merokok
70
6
8.6
29
Pelajar yang pernah mendapat penyuluhan tentang rokok dan pengaruhnya bagi kesehatan
70
64
91,4
30
Pelajar yang tidak pernah mendapat penyuluhan tentang rokok dan pengaruhnya bagi kesehatan
70
6
8,6
31
Pelajar yang pernah berpikir untuk berhenti merokok
17
14
82,4
32
Pelajar yang tidak pernah berpikir untuk berhenti merokok
17
3
17,6
33
Pelajar yang merasa menyesal karena telah atau sedang menjadi perokok
22
11
50
34
Pelajar yang merasa tidak menyesal karena telah atau sedang menjadi perokok
22
4
18,2
35
Pelajar yang merasa biasa saja karena telah atau sedang menjadi perokok
22
7
31,8
36
Pelajar yang pernah terkena penyakit karena terpapar asap rokok:
·         Asma
·         Sesak nafas
·         Bronkhitis
·         Batuk
48


14
14
14
14
14


1
5
3
5
29,2


7,1
35,7
21,5
35,7
37
Pelajar yang tidak pernah terkena penyakit karena terpapar asap rokok
48
34
70,8
38
Pelajar yang pernah terkena penyakit karena merokok:
·         Asma
·         Sesak nafas
·         Batuk
·         Sakit dada
·         Batuk berdarah
22

7
7
7
7
7
7

1
1
2
2
1
31,8

14,3
14,3
28,55
28,55
14,3
39
Pelajar yang tidak pernah terkena penyakit karena merokok
22
15
68,2
40
Pelajar yang berpendapat bahwa keadaan disaat hati sedang kesal atau marah atau stress membuat seseorang merokok
70
29
41,4
41
Pelajar yang berpendapat bahwa keadaan disaat bosan atau iseng membuat seseorang merokok
70
23
32,9
42
Pelajar yang berpendapat bahwa keadaan disaat melihat orang lain merokok membuat seseorang merokok
70
4
5,7
43
Pelajar yang berpendapat bahwa karena penasaran membuat seseorang merokok
70
14
20
44
Pelajar yang berpendapat bahwa biasanya seseorang merokok di rumah
70
16
22,9
45
Pelajar yang berpendapat bahwa biasanya seseorang merokok di sekolah
70
1
1,4
46
Pelajar yang berpendapat bahwa biasanya seseorang merokok di toilet
70
1
1,4
47
Pelajar yang berpendapat bahwa biasanya seseorang merokok di tempat umum
70
21
30
48
Pelajar yang berpendapat bahwa biasanya seseorang merokok di tongkrongan
70
31
44,3
49
Pelajar yang berpendapat bahwa bahaya kesehatan yang akan ditimbulkan karena merokok adalah asma
70
13
18,6
50
Pelajar yang berpendapat bahwa bahaya kesehatan yang akan ditimbulkan karena merokok adalah penyakit jantung
70
7
10
51
Pelajar yang berpendapat bahwa bahaya kesehatan yang akan ditimbulkan karena merokok adalah pikun
70
-
-
52
Pelajar yang berpendapat bahwa bahaya kesehatan yang akan ditimbulkan karena merokok adalah kanker paru-paru
70
27
38,6
53
Pelajar yang berpendapat bahwa bahaya kesehatan yang akan ditimbulkan karena merokok adalah TBC
70
3
4,2
54
Pelajar yang berpendapat bahwa bahaya kesehatan yang akan ditimbulkan karena merokok adalah pengeroposan tulang
70
-
-
55
Pelajar yang berpendapat bahwa bahaya kesehatan yang akan ditimbulkan karena merokok adalah kanker mulut
70
13
18,6
56
Pelajar yang berpendapat bahwa bahaya kesehatan yang akan ditimbulkan karena merokok adalah batu ginjal
70
-
-
57
Pelajar yang berpendapat bahwa bahaya kesehatan yang akan ditimbulkan karena merokok adalah impotensi
70
7
10
58
Pelajar yang berpendapat bahwa merokok tidak menimbulkan bahaya kesehatan
70
-
-
59
Pelajar yang merasa tenang saat merokok
22
7
31,8
60
Pelajar yang merasa nikmat saat merokok
22
7
31,8
61
Pelajar yang merasa pusing saat merokok
22
2
9,2
62
Pelajar yang batuk saat merokok
22
1
4,5
63
Pelajar yang merasa biasa saja saat merokok
22
5
22,7
64
Pelajar yang merasa tenang saat menghirup asap rokok
48
-
-
65
Pelajar yang merasa nikmat saat menghirup asap rokok
48
-
-
66
Pelajar yang merasa pusing saat menghirup asap rokok
48
8
16,6
67
Pelajar yang batuk saat menghirup asap rokok
48
26
54,2
68
Pelajar yang merasa biasa saja saat menghirup asap rokok
48
14
29,2
69
Pelajar yang merokok merasa ada hal yang berbeda saat tidak merokok selama sehari
17
4
23,5
70
Pelajar yang merokok merasa bahwa mulutnya terasa asam saat tidak merokok selama sehari
17
3
17,6
71
Pelajar yang merokok merasa pusing saat tidak merokok selama sehari
17
1
5,9
72
Pelajar yang merokok merasa biasa saja saat tidak merokok selama sehari
17
5
29,5
73
Pelajar yang merokok merasa stress saat tidak merokok selama sehari
17
3
17,6
74
Pelajar yang merokok merasa lemas saat tidak merokok selama sehari
17
1
5,9
Tabel 4.1
Jumlah persentase :


  • 68,6% pelajar  kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak merokok, diantaranya 39,6% laki-laki dan 60,4 perempuan.
Persentase ini membuktikan bahwa mayoritas siswa perempuan di SMA Negeri 18 Bandung tidak merokok.

  • 7,1%pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung pernah merokok, diantaranya 5,7% laki-laki dan 1,4% perempuan.
Persentase ini membuktikan bahwa sedikit dari siswa kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung yang pernah merokok dan dimayoritasi oleh siswa laki-laki.

  • 24,3% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung merokok, dan semua adalah laki-laki.
Persentase ini membuktikan bahwa siswa kelas 11 yang merokok di SMA Negeri 18 Bandung semuanya adalah siswa laki-laki.

  • 44,2% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak merokok karena takut, 6,2% karena dilarang oleh orang tua, 62,55 karena sudah mengerti efek rokok bagi kesehatan, dan 27,1% karena tidak suka.
Persentase ini membuktikan alasan terbesar siswa dan siswi kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak merokok dikarenakan sudah mengerti efek rokok bagi kesehatan.

  • 40% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung pernah merokok karena ikut-ikutan teman, 20% agar terlihat keren, dan 40% untuk penghilang stress.
Persentase ini membuktikan bahwa teman sangat membawa pengaruh besar bagi diri seseorang. Jika seseorang tidak memiliki teman yang dapat membangun dan menemani, maka telah terbukti seseorang akan lari kepada suatu hal seperti rokok untuk alasan menghilangkan stress.

  • 17,6% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung merokok karena ikut-ikutan teman, 5,9% agar terlihat keren, 35,3% karena iseng, dan 41,2 % untuk pengilang stress.
Persentase ini membuktikan bahwa rasa penasaran pun dapat mempengaruhi seseorang untuk merokok.

  • 60% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung yang pernah merokok, merokok saat SMP dan 40% disaat SMA.
Persentase ini membuktikan bahwa tidak ada pelajar SMA Negeri 18 Bandung yang merokok disaat SD.

  • 17,6% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung mulai merokok sejak SD, 41,2% sejak SMP, dan 41,2% sejak SMA.
Persentase ini membuktikan bahwa ada juga siswa yang sudah merokok sejak SD dan meneruskan merokok hingga SMA.


  • 17,1% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung diizinkan merokok oleh orangtuanya.
Persentase ini membuktikan bahwa masih ada orangtua yang belium mengetahui dampak rokok, sehingga memperbolehkan anaknya untuk merokok.

  • 7,2% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung belum diizinkan oleh orangtuanya untuk merokok.
Persentase ini membuktikan bahwa hanya dengan menunggu beberapa waktu lagi siswa diizinkan oleh orangtuanya untuk merokok.

  • 75,7% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak diizinkan merokok oleh orangtuanya.
Persentase ini membuktikan bahwa mayoritas pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak diizinkan oleh orangtuanya untuk merokok, dan orangtua sangatlah membantu untuk menghindarkan pelajar dari rokok.

  • 75,7% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung mendapati ada anggota keluarganya yang merokok.
Persentase ini membuktikan bahwa masih banyak pelajar yang  hidup dalam keluarga berisi perokok dan harus terpaksa menjadi perokok pasif.

  • 24,3% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak mendapati ada keluarganya yang merokok.
Persentase ini membuktikan sangat sedikit jumlah pelajar yang tidak menjadi perokok pasif.

  • 28,6 % pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung mendapati larangan jelas untuk tidak merokok.
Persentase ini membuktikan bahwa sedikitnya sudah terdapat larangan jelas untuk tidak merokok di daerah sekitar pelajar.

  • 71,4% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak mendapati larangan jelas untuk tidak merokok.
Persentase ini membuktikan bahwa masih kurangnya larangan untuk tidak merokok di lingkungan sekitar pelajar.

  • 1,4% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa rokok memiliki dampak baik.
Persentase ini membuktikan bahwa masih ada pelajar yang belum mengetahui dampak buruk dari merokok.

  • 78,6% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa rokok memiliki dampak buruk.
Persentase ini membuktikan bahwa sudah banyak pelajar yang mengetahui dampak buruk dari merokok.

  • 20% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa rokok memiliki dampak baik dan buruk.
Persentase ini membuktikan bahwa ada pelajar yang melihat dampak rokok dari dua sisi.
Tidak ada pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung yang berpendapat bahwa rokok tidak memiliki dampak apapun.


  • 97,1% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa merokok itu berbahaya.
Persentase ini membuktikan bahwa hampir semua pelajar sudah mengetahui bahwa rokok itu amat berbahaya.

  •     2,9% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa merokok itu tidak berbahaya.
Persentase ini membuktikan bahwa masih ada sedikit pelajar yang belum mengetahui bahwa rokok itu berbahaya.

  • 1,4% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa rokok hanya berbahaya bagi orang yang merokok saja.
Persentase ini membuktikan bahwa sedikitnya masih ada pelajar yang belum mengetahui jelas bagi siapa saja bahaya rokok.

  • 7,2% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa rokok hanya berbahaya bagi orang di sekitar perokok.
Persentase ini membuktikan bahwa sedikitnya masih ada pelajar yang belum mengetahui jelas bagi siapa saja bahaya rokok.

  • 91,45 pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa rokok berbahaya bagi perokok dan orang di sekitarnya.
Persentase ini membuktikan bahwa sudah banyak pelajar yang mengetahui bagi siapa saja bahaya dari rokok.

  • 24,3% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa resiko terbesar rokok adalah bagi orang yang merokok.
Persentase ini membuktikan bahwa masih ada pelajar yang keliru dengan kepada siapa resiko terbesar rokok.

  • 75,7% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa resiko terbesar rokok adalah bagi orang di sekitar perokok.
Persentase ini membuktikan bahwa sudah banyak pelajar yang mengetahui kepada siapa resiko terbesar dari rokok.

  • 91,4% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tahu penyebab buruk yang disebabkan karena merokok.
Persentase ini membuktikan bahwa hampir semua pelajar telah mengetahui penyebab buruk yang disebabkan karena merokok.

  • 8,6% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak tahu penyebab buruk yang disebabkan karena merokok.
Persentase ini membuktikan bahwa sedikit dari pelajar tidak mengetahui penyebab buruk yang disebabkan karena merokok.
  • 91,4% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung pernah mendapat penyuluhan tentang rokok dan pengaruhnya bagi kesehatan.
Persentase ini membuktikan bahwa sudah banyak pelajar yang pernah mendapat penyuluhan.

  • 8,6% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak pernah mendapat penyuluhan tentang rokok dan pengaruhnya bagi kesehatan.
Persentase ini membuktikan bahwa sedikitnya masih ada pelajar yang tidak pernah mendapat penyuluhan.
  • 82,4% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung yang merokok, pernah berpikir untuk berhenti merokok.
            Persentase ini membuktikan bahwa masih adanya keinginan pelajar untuk berhenti merokok.
 
  • 17,6% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung yang merokok, tidak pernah berpikir untuk berhenti merokok.
Persentase ini membuktikan bahwa sedikitnya ada pelajar yang tidak berkeinginan untuk berhenti merokok.

  • 50% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung menyesal karena telah menjadi perokok.
Persentase ini membuktikan bahwa setelah merokok mayoritas orang akan menyesal karena telah merokok. 

  • 18,2% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak menyesal karena telah menjadi perokok.
Persentase ini membuktikan bahwa masih ada saja pelajar yang tidak sadar akan apa yang telah ia lakukan.

  • 31,8% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung merasa biasa saja karena telah menjadi perokok.
Persentase ini membuktikan bahwa cukup banyak seseorang yang merokok merasa biasa saja karena telah merokok.

  • 29,2% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung terkena penyakit karena terpapar asap rokok. Diantaranya 7,1% terkena asma, 35,7% sesak nafas, 21,5% bronkhitis, dan 35,7% batuk.
Persentase ini membuktikan bahwa cukup banyak pelajar yang terserang penyakit hanya karena terpapar asap rokok, dan penyakit yang banyak dialami adalah asma dan batuk.

  • 70,8% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak terkena penyakit karena terpapar asap rokok.
Persentase ini membuktikan bahwa masih lebih banyak siswa yang tidak terserang penyakit karena terpapar asap rokok.

  • 31,8% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung pernah terkena penyakit karena merokok. Diantaranya 14,3% terkena asma, 14.3%sesak nafas, 28,55% batuk, 28,55% sakit dada, dan 14,3% batuk berdarah.
Persentase ini membuktikan bahwa ada pelajar yang terserang penyakit karena merokok, dan penyakit yang banyak dialami adalah batuk dan sakit dada.

  • 68,2% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung tidak pernah terkena penyakit karena merokok.
Persentase ini membuktikan bahwa banyak pelajar yang tidak terkena penyakit walaupun ia merokok.

  • 41,4% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa keadaan disaat hati sedang kesal atau marah atau stress membuat seseorang merokok, dan ini merupakan persentase tertinggi dari alasan lainnya.
Persentase ini membuktikan bahwa keadaan hati seseorang mempengaruhi keinginannya untuk merokok.

  • 44,3% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa rata-rata seseorang merokok di tempat tongkrongan, dan ini merupakan persentase tertinggi dari tempat lainnya.
Persentase ini membuktikan bahwa seseorang lebih sering merokok di tempar tongkrongan.

  • 38,6% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung berpendapat bahwa penyakit terbesar yang disebabkan merokok adalah kanker paru-paru, dan ini merupakan persentase tertinggi dari penyakit lainnya.
Persentase ini membuktikan bahwa sudah banyak pelajar yang mengetahui jelas penyakit yang disebabkan karena merokok.

  • 31,8% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung merasa tenang dan nikmat saat merokok, dan ini merupakan persentase tertinggi dari pilihan lainnya.
Persentase ini membutkikan bahwa rasa tenang dan nikmat merupakan dampak baik dari merokok.

  • 54,2% pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung batuk disaat menghirup asap rokok, dan ini merupakan persentase tertinggi dari pilihan lainnya.
Persentase ini membuktikan bahwa, mayoritas pelajar yang menjadi perokok pasif akan batuk saat menghirup asap rokok.

  • 29,55 pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung yang merokok, merasa biasa saja saat tidak merokok selama sehari, dan ini merupakan persentase tertinggi dari pilihan lainnya.
Persentase ini membuktikan bahwa sebenarnya perasaan atau keadaan saat merokok dan tidak merokok itu sama saja.

4.2  Analisis kasus
            Pada penelitian “Pengaruh Rokok Bagi Lingkungan dan Kesehatan Pelajar” terhadap pelajar kelas 11 SMA Negeri 18 Bandung ini, kami dapati bahwa lebih banyak siswa yang tidak merokok daripada siswa yang merokok, dan siswa yang merokok semuanya adalah siswa laki-laki. Hal ini sesuai dengan fakta dan penelitian lain yang telah dilakukan mendapat hasil bahwa mayoritas perokok aktif di dunia adalah laki-laki.Dari pembahasan tersebut maka kami mendapat fakta-fakta berikut:
A.    Faktor yang mempengaruhi perilaku merokok terhadap remaja
     Perilaku adalah segala tindakan yang dilakukan oleh manusia yang mencakup kegiatan motorik dan juga aktifitas atau kegiatan yang bersifat praktis.
Menurut Tomkinds (1991) ada 4 tipe perilaku merokok sebagai berikut:
1.      Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif.
Dengan merokok, seseorang merasakan penambahan rasa yang positif ditambahkan ada 3 sub tipe ini yakni :
·      Merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan.
·         Merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.
·         Kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok.

2.      Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif.
Banyak orang yang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif. Misalnya bila ia marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak.

3.      Perilaku merokok yang adiktif.
Mereka yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang diisapnya berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok walau tengah malam sekalipun, karena ia khawatir kalau rokok tidak tersedia setiap saat ia menginginkannya. 

4.      Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan.
Mereka menggunakan rokok sama sekali merupakan suatu perilaku yang sudah bersifat otomatis, sering kali tanpa dipikirkan dan tanpa disadari ia menghidupan api rokoknya, bila rokok yang terdahulu telah benar-benar habis.

Tempat merokok juga mencerminkan pola perilaku merokok. Berdasarkan tempat dimana seseorang menghisap rokok, maka dapat digolongkan atas :
1.      Merokok di tempat-tempat umum atau ruang publik:
·         Kelompok homogen (sama-sama perokok), secara bergerombol mereka menikmati kebiasaannya. Umumnya mereka masih menghargai orang lain karena itu, mereka menempatkan diri di smoking area.
·         Kelompok yang heteroik (merokok di tengah orang-orang lain yang tidak merokok seperti anak kecil, orang jompo, orang sakit dan lain-lain).

2.      Merokok di tempat-tempat yang bersifat pribadi:
·         Kamar tidur pribadi
Perokok yang memilih tempat seperti ini sebagai tempat merokok digolongkan kepada individu yang kurang menjaga kebersihan diri, penuh dengan rasa gelisah yang mencekam.
·         Toilet.
Perokok jenis ini suka digolongkan sebagai orang yang suka berfantasi.

Di Indonesia, kebanyakan anak-anak remaja mulai merokok karena kemauan sendiri, melihat teman-temannya merokok, dan diajari atau dipaksa merokok oleh teman-temannya. Merokok pada remaja karena kemauan sendiri disebabkan oleh keinginan menunjukkan bahwa dirinya telah dewasa. Umumnya mereka mulai dari perokok pasif (menghisap asap rokok orang lain yang merokok) lantas menjadi perokok aktif.

Ada beberapa hal yang menjadi faktor penyebab dan yang mempengaruhi remaja memiliki perilaku rokok.
1.      Alasan remaja merokok.
Begitu banyak sebab atau alasan yang disampaikan oleh remaja mengapa dia melakukan aktivitas merokok. Sebagian besar remaja melakukan aktivitas merokok karena ia ingin terkesan dewasa, dan gagah.

2.      Faktor pendorong remaja mulai melakukan aktivitas merokok.
·         Rasa ingin tahu sampai ketergantungan.
·         Untuk meningkatkan kesan diri.
·         Adanya stress atau konflik batin atau masalah yang sulit diselesaikan.
·         Dorongan sosial dan dari lingkungan yang mendesak remaja untuk merokok atau kalau tidak merokok dianggap tidak solider dengan lingkungan sosialnya.
·         Ketidaktahuan akibat bahaya merokok.

3.      Lingkungan yang dapat mempengaruhi individu untuk merokok.
Faktor penyebab remaja merokok biasanya dari faktor lingkungan. Faktor lingkungan bisa saja dari faktor keluarga, tempat tinggal, atau bahkan lingkungan pergaulan. Seperti yang disampaikan oleh Darvil dan Powell, bahwa remaja cenderung merokok karena memiliki teman-teman atau keluarga yang merokok.

B.       Bahaya rokok secara umum:
·         Penyakit jantung.
Rokok menimbulkan aterosklerosis atau terjadi pengerasan pada pembuluh darah. Kondisi ini merupakan penumpukan zat lemak di arteri, lemak dan plak memblok aliran darah dan membuat penyempitan pembuluh darah. Hal ini menyebabkan penyakit jantung. Jantung harus bekerja lebih keras dn tekanan ekstra dapat menyebabkan angina atau nyeri dada.
Jika satu arteri atau lebih menjadi benar-benar terblokir, serangan jantung bisa terjadi. Semakin banyak rokok yang dihisap dan semakin lama seseorang merokok, semakin besar kesempatannya mengembangkan penyakit jantung atau menderita serangan jantung.

·         Penyakit paru-paru.
Risiko terkena pneumonia, emfisema dan bronkitis kronis meningkat karena merokok. Penyakit ini sering disebut sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).Penyakit paru-paru ini dapat berlangsung dan bertambah buruk dari waktu ke waktu sampai orang tersebut akhirnya meninggal karena kondisi tersebut. Orang-orang berumur 40 tahun bisa mendapatkan emfisema atau bronkitis, tapi gejala biasanya akan jauh lebih buruk di kemudian hari.

·         Kanker.
Kanker paru-paru sudah lama dikaitkan dengan bahaya rokok yang juga dapat menyebabkan kanker lain seperti dari mulut, kotak suara atau laring, tenggorokan dan kerongkongan. Merokok juga dikaitkan dengan kanker ginjal, kandung kemih, perut pankreas, leher rahim dan leukimia.

·         Diabetes.
Merokok meningkatkan resiko terjadinya diabetes. Rokok juga bisa menyebabkan komplikasi dari diabetes, seperti penyakit mata, penyakit jantung, stroke, penyakit pembuluh darah, penyakit ginjal dan masalah kaki.   
            
·         Impotensi.
Rokok merupakan faktor resiko utama untuk penyakit pembuluh darah perifer yang mempersempit pembuluh darah dan membawa darah ke seluruh bagian tubuh. Pembuluh darah ke penis kemungkinan juga akan terpengaruh karena merupakan pembuluh darah yg kecil dan dapat mengakibatkan disfungsi ereksi atau impoten.    
 
·         Kebutaan.                              
Seorang yang merokok menimbulkan meningkatnya resiko degenerasi makula yaitu penyebab kebutaan yang dialami orang tua. Dalam setudi yg diterbitkan dalam Archives of Ophthalmology pada tahun 2007 menemukan yaitu orang merokok empat kali lebih mungkin dibanding orang yang bukan perokok untuk mengembangkan degenerasi makula, yg merusak makula, pusat retina, dan menghancurkan penglihatan sentral tajam.

·         Kesulitan bernafas dengan normal.
Tar pada bahaya asap rokok masuk melalui kerongkongan dan masuk melalui aliran darah. Kemudian pembuluh darah menuju alat pernafasan dan mulai meracuni pernafasan hingga menyebabkan kesulitan untuk bernafas dengan normal.

·         Menyebabkan dada terasa berat dan nyeri.
Jika asap rokok sudah memenuhi ruangan pernafasan maka, dalam hitungan detik akan melekat dan mengiritasi dinding alat pernafasan yang menyebabkan dada terasa berat dan nyeri.

·         Mudah lelah karena dehidrasi.
Tubuh yang sudah di penuhi asap rokok maka tar akan mengambil alih menguasai keadaan di dalam sistem pernafasan dan aliran darah. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh menjadi cepat lelah.
Tubuh yang telah terkontiminasi tar dari asap rokok selama bertahun tahun akan menyebabkan tubuh dalam keadaan dehidrasi, sehingga organ tubuh selalu bekerja keras dan kelelahan.

·         Menurunkan kekebalan tubuh.
Tar yang ada pada rokok dapat mengacaukan sistem metabolisme dan menurunkan kekebalan tubuh, sehingga dapat mempercepat tubuh menjadi mudah lelah dan jatuh sakit.

·         Menurunkan kualitas sperma pada laki-laki.
Pria yang bertahun-tahun merokok akan mengalami penurunan kualitas sperma. Sperma tidak kental dan tidak mampu membuahi sel telur yang matang secara normal.

·         Menyebabkan asam lambung naik.
          Tar dapat menyebabkan asam lambung naik karena asap rokok dapat mengiritasi dinding lambung dan menyebabkan lambung teras nyeri dan mual.

·         Penuaan dini.
Asap rokok bersifat merusak dan menyerap kolagen dibawah kulit dan memicu timbulnya garis halus sekitar mata dan bibir. Jika berlanjut selama betahun-tahun pada wanita yang perokok aktif akhirnya akan membuat aura wajah terlihat lebih tua dan banyak kerutan ketika tertawa.

C.     Bahaya bagi ibu hamil dan janin:
Asap rokok lebih berbahaya bagi ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Akibat dari asap rokok tersebut antara lain :
·         Mengganggu keseimbangan hormon esterogen pada wanita.
Asap rokok mampu mengendalikan hormon esterogen pada wanita yang menyebabkan haid tidak lancar dan kesulitan untuk tidur malam.

·         Gangguan kesuburan sel telur.
Asap rokok dapat menggagalkan proses pembuahan karena sel telur yang telah matang dan siap dibuahi tiba tiba hancur atau mati karena teracuni tar.

·         Menyebabkan hamil muda keguguran.
Tar pada asap rokok mampu menembus jaringan organ tubuh janin yang baru akan terbentuk. Lalu mengikat jaringannya dengan racun yang mampu mengahncurkannya menjadi darah kembali. 

·         Keguguran pada janin yang dikandung.

·         Kematian janin di dalam kandungan
Pada ibu hamil yang masih aktif merokok, tar pada asap  rokok dapat menghambat dan menyumbat pergerakan serta  pernafasan bayi melalui plasenta secara bersamaan, Jika ini terus berkelanjutan bayi akan mengalami ketegangan, mengejan lalu pergerakan pun terhenti. Bayi akan gugur dalam kandungan yang sudah dipenuhi tar yang bercampur dengan bahaya nikotin dan zat lainnya seperti acetol, karbon monoksida dan lain lain.

·         Pendarahan pada plasenta dan terjadi pembesaran lebih dari 30%.

·         Berat badan janin berkurang sekitar 20%-30% dari normal.

·         Bayi lahir prematur dalam keadaan kesehatan yang tidak stabil.
Tar dapat memasuki plasenta dan meracuni tubuh bayi yang telah usianya cukup tua sekitar 7 bulan. Racun tar memaksa dan memberi mendorong bayi secara bertahap untuk membentuk pergerakan yang lebih sering disebut kontraksi rahim. Jika racun telah masuk pada rahim secara keseluruhan maka bayi akan lahir lebih awal.

·         Bayi lahir cacat.
Bahaya tar rokok bisa meracuni tubuh janin dan menggagalkan pertumbuhan organ yang belum sempurna hingga, bayi mengalami kecacatan ketika dilahirkan.

D.    Bahaya bagi bayi:
Asap rokok lebih berbahaya jika dihirup oleh bayi. Akibat dari
asap rokok tersebut antara lain:
·         Mengalami gangguan dan penyakit pernafasan.
·         Terganggunya perkembangan kecerdasan anak, baik motorik maupun kognitif.
·         Terjangkit penyakit telinga.
·         Bisa meningkatkan resiko penyakit leukimia sebanyak dua kali lipat.
·         Meningkatkan resiko kanker otak hingga 22%.
·         Bayi akan mudah lelah karena oksigen yang tidak terserap sempurna.
·         Sindrom kematian secara mendadak.

E.     Bahaya bagi usia remaja:
Merokok itu jelas merugikan kesehatan, namun selain itu ada kerugian lainnya, yakni masalah ekonomi. Para pelajar pada umumnya adalah orang-orang yang masih tergantung secara ekonomi kepada orang tua. Hal ini tentu saja akan menambah berat beban yang harus ditanggung orang tua. Terlebih saat ini banyak juga wanita dan remaja putri yang merokok. Pada kesehatan, ini dampak diantaranya:
·         Dapat menyebabkan batuk yang tidak kunjung sembuh.
Tar pada asap rokok dapat menyebabkan racunnya mengendap pada tenggorokan dan jaringan par- paru hingga menyebabkan penyumbatan  pembuluh darah. Kemudian akan mengakibatkan batuk-batuk yang tak kunjung sembuh dan dada sangat nyeri.

·         Rambut bau dan kotor.

·         Efek terhadap otak dan kejiwaan, ketagihan, dan kecemasan.
Jika asap rokok telah memenuhi jaringan otak berarti akan menghambat aliran darah kearah otak. Kondisi ini akan menyebabkan otak tidak mampu lagi menganalisa informasi dengan baik dan akan mengalami kesulitan dalam mengingat sesuatu dalam jangka panjang.

·         Mata berair, kebutaan, dan katarak.
Asap rokok dapat melekat dan mengiritasi pada permukaan lensa mata dan membuatnya menjadi keruh dan lensa mata mempunyai kesulitan dalam menangkap cahaya dengan baik.

·         Penurunan indera penciuman dan mudah flu.

·         Merusak dan mengotori gigi.

·         Kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker laring.

·         Bau mulut dan gigi berwarna keruh.
Bagi perokok aktif sisa tar yang terdapat pada asap rokok cenderung melekat pada enamel gigi dan sanggup merusak enamel hingga kedalam dan menyebabkan gigi terlihat keruh dan kuning.

·         Kulit rusak dan keriput.
Racun yang ada pada tar rokok mampu menyerap minyak alami yang ada di dalam kulit dan merusak jaringan dan fungsi kolagen secara bertahap. Jika hal ini terus berlanjut hingga berbulan-bulan, maka kulit akan terlihat kusam dan nampak tua.

·         Gangguan sirkulasi darah.

·         Kanker paru-paru.
Asap rokok yang telah masuk lewat pembuluh darah menuju paru paru dapat mengiritasi dan mengendap di dalam paru-paru. Sehingga paru paru keracunan dan memicu tumbulnya sel kanker.

·         Menyebabkan asthma.

·         Serangan jantung dan stroke.
Asap rokok yang telah memasuki pembuluh darah kea rah jantung dapat mengiritasi dinding jantung dan menghambat  jantung untuk memompa darah dengan cepat. Jika terus menuerus terjadi keadaan ini dapat memicu serangan jantung mendadak.
Asap rokok dapat meningkatkan darah tinggi dan memicu serangan stroke mendadak karena tar telah merusak pembuluh darah ke arah jantung dan jaringan otak secara bersamaan.

·         Kanker hati.
          Hati sangat berperan dalam mengendalikan racun dalam tubuh agar bisa keluar dari tubuh lewat keringat dan urin. Tetapi jika racun tar telah masuk menguasai jaringan hati maka, hati tidak mampu lagi menyaring tar yang memiliki kemampuan menghambat kinerja pembuluh darah pada hati yang dapat memicu tumbuhnya sel kanker.

·         Kanker darah (leukimia) dan gangguan ginjal.

·         Radang usus, kanker usus, dan pankreas.

·         Osteoporosis.

·         Sakit saat menstruasi dan menopause dini.

·         Kanker serviks pada perempuan.

·         Impotensi pada laki-laki
Bahaya tar rokok dapat menghambat daya tahan ereksi dan merusak pembuluh darah sekitar alat kelamin yang menyebabkan hormon pria tidak mempunyai kemampuan lagi untuk mempertahankan ereksi dan ejakulasi secara normal. Pria akan mudah mengalami kelelahan sebelum mampu mempertahankan libido normalnya.

·         Diabetes melitus.

·         Trombosit sulit berkembang.

·         Penurunan sistem kekebalan tubuh
          Tar yang ada pada rokok dapat mengacaukan sistem metabolisme dan menurunkan kekebalan tubuh sehingga, dapat mempercepat tubuh menjadi mudah lelah dan jatuh sakit.

·         Kanker testis pada pria.
Pria yang kecanduan merokok akan beresiko terserang kanker testis karena tar pada rokok mampu merusak jaringan otot dan pembuluh darah disekitar testis.

·         Menyebabkan munculnya penyakit bronkitis.
Bronkitis selalu dikaitkan kemunculannya karena infeksi dan peradangan pada saluran pernafasan karena plak dari tar selama bertahun tahun.

Untuk penjelasan, tujuan, dan manfaat karya tulis bisa dilihat di link ini KARYA TULIS ILMIAH
Untuk sistematika penulisan dan contoh karya tulis ilmiah bisa dilihat di link ini SISTEMATIKA
Untuk contoh angket bisa dilihat di link ini ANGKET

Tidak ada komentar:

Posting Komentar